Laman

Rabu, 16 Agustus 2017

Motivator Indonesia Asia,Motivator Indonesia,Motivator Indonesia Terbaik,

Motivator Indonesia Asia,Motivator Indonesia,Motivator Indonesia Terbaik,

impian ku
by; m. reza aditya

Mimpi ku adalah menjadi seorang pengusaha. Dengan kerja keras dan doa restu orang tua. sekarang aku sedang mewujudkan mimpiku menjadi nyata. 
Motivator-Indonesia-Asia-Motivator-Indonesia-Motivator-Indonesia-Terbaik
Motivator Indonesia
Untuk membiayai pendidikannya, seorang anak miskin menjual barang dari pintu ke pintu. Suatu hari, anak laki-laki ini benar-benar lapar tapi tidak punya uang untuk membeli makanan. Dia memutuskan untuk meminta sesuatu untuk dimakan ketika ia mengetuk pintu di rumah berikutnya.
Seorang wanita muda yang cantik membuka pintu tersebut, dan anak itu kehilangan keberaniannya. Akhirnya dia hanya meminta untuk diberi segelas air, ia terlalu malu untuk meminta makanan. Wanita muda tersebut membawakannya segelas susu, yang segera diminum dengan rakus oleh anak itu.
Anak itu bertanya berapa banyak dia berhutang. Tetapi wanita tersebut hanya tersenyum dan berkata bahwa ibunya telah mengajarinya untuk bersikap baik kepada orang lain. Dan ia tidak pernah mengharapkan imbalan apapun.
Anak itu meninggalkan rumah wanita tersebut dengan perut penuh dan hati yang penuh kekuatan baru untuk terus melanjutkan pendidikan dan terus bekerja keras. Namun setiap kali ia merasa ingin berhenti, ia teringat pada wanita itu. Seseorang yang telah menanamkan keyakinan baru dan ketabahan di dalam dirinya.
Bertahun-tahun kemudian, di sebuah kota besar, seorang ahli bedah ternama Dr. Howard Kelly dipanggil untuk berkonsultasi dengan seorang wanita paruh baya yang menderita penyakit langka. Ketika wanita tersebut mengatakan kepadanya nama kota kecil di mana dia tinggal, Dr. Kelly merasa memori samar muncul dalam pikirannya. Kemudian, secara tiba-tiba Dokter itu tersadar. Dia adalah wanita yang telah memberinya segelas susu bertahun-tahun yang lalu.
Kemudian dokter melanjutkan konsultasi dengan menyediakan wanita itu perawatan yang terbaik dan memastikan dia mendapatkan perhatian khusus. Bahkan, ia mengerahkan seluruh kemampuannya sebagai seorang dokter untuk menyelamatkan hidup wanita tersebut.
Setelah lama dirawat di rumah sakit dengan melalui berbagai perawatan, wanita itu akhirnya siap untuk kembali ke rumah. Wanita itu sangat khawatir karena akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikan pembayaran biaya perawatannya selama di rumah sakit. Penyakit serius yang dideritanya dan lamanya ia tinggal di rumah sakit telah menghasilkan tagihan yang cukup besar. Namun, ketika dia menerima surat tagihan, ia menemukan bahwa Dr. Kelly telah membayar seluruh tagihannya dan menulis catatan kecil untuknya.
Dr. Kelly menulis catatan seperti ini : “Sudah dibayar lunas dengan segelas susu”.

Motivator Indonesia Asia,Motivator Indonesia,Motivator Indonesia Terbaik




Motivator - Indonesia - Asia

Motivator - Indonesia - Asia

yasser Arafat seorang pejuang palestina semangatnya tidak pernah pudar sampai akhir hayatnya. Berjuang dengan cara diplomasi untuk mengusir israel dari tanah palestina. yasser araffat menjadi seorang inspirator rakyat palestina berjuang mengusir israel dari tanah palestina.


Motivator-Indonesia-Motivator-Indonesia-Asia-Motivator-Indonesia-Muda
Motivator Indonesia

Pada era Uni Soviet, pemimpin Palestina tersebut cukup dikenal setelah kunjungan pertamanya ke Moskow pada 1968. Kala itu, Yasser Arafat masih belum mendapat pengakuan penuh sebagai pemimpin rakyat Palestina, namun pengaruhnya dengan cepat tumbuh di dunia Arab.

Gamal Abdul Nasser, sahabat karib Uni Soviet, memperkenalkan Arafat pada Sekretaris Jendral Uni Soviet Leonid Brezhnev. Arafat mendapatkan simpati dari petinggi Uni Soviet dan di tahun-tahun berikutnya ia mendapatkan dukungan Kremlin. Latar belakang ‘persahabatan’ Soviet dengan Arafat cukup jelas. Uni Soviet diuntungkan dengan membela para politisi yang bergerak melawan Israel yang pro-AS, sedangkan Arafat sendiri membutuhkan dukungan yang besar dari negara adidaya untuk menjamin perjuangan pembebasan Palestina.

“Sahabat Karib Uni Soviet, Yasser Arafat”

Berdasarkan data yang tertulis dalam koran Versiya pada 2004, bantuan finansial dari Uni Soviet untuk Palestina mencapai 400-700 juta dolar AS, sedangkan dukungan politik yang diberikan pada Arafat sulit untuk dinilai harganya. Dalam perbincangannya dengan koran Izvestiya, Wakil Direktur Institut Ketimuran Russian Academy of Sciences Vladimir Isayev menjelaskan bahwa Uni Soviet-lah yang menghentikan Israel yang terus menerus menggempur Beirut, tempat kantor pusat PLO (Palestine Liberation Organization) berada, untuk menghancurkan gerakan perlawanan Palestina.

Namun, bukan berarti hubungan Arafat dengan Moskow tak pernah mengalami masa kelam. Hal itu sempat ditulis oleh Sergey Strokan untuk koran Sovershenno Sekretno. Strokan menunjukan adanya kemungkinan Abu Ammar sebagai dalang dibalik penculikan warga Soviet di Beirut pada 1985. Kala itu pejuang Palestina mengancam Kremlin dan menuntut Uni Soviet untuk menekan Suriah, yang tengah berperang melawan Palestina di Lebanon. Para penculik tak berhubungan dengan Arafat secara formal, namun ada dua orang pengawalnya yang ikut melakukan tindak kekerasan terhadap salah satu sandera. Pemimpin PLO menyatakan telah menebus para sandera dari teroris, namun tidak lama setelah itu badan intelejen mendapat rekaman pembicaraan Arafat dengan kantor pusat PLO yang menunjukan Arafat memerintahkan untuk “tidak membebaskan para sandera sampai ada perintah lebih lanjut”. Akhirnya para sandera jatuh ke tangan Hizbullah, namun tak ada tuntutan apapun yang terdengar secara resmi di tingkat negara.

Teroris atau Pencipta Perdamaian?

Setelah keruntuhan Uni Soviet, situasi dunia internasional berubah. Tahun 1991, Rusia membangun hubungan diplomasi dengan Israel dan dari bantuan penuh kepada PLO, Rusia beralih ke pengambilan sikap yang lebih moderat. Melemahnya Uni Soviet dan pemberhentian aliran finansial besar-besaran dari markas sosialis tersebut mendorong Arafat beralih dari perlawanan bersenjata menjadi perundingan secara damai dengan Israel, negara yang kehancurannya telah diperintahkan oleh pemimpin PLO sejak lama dan dengan berapi-api.

Foto: AFP/East NewsFoto: AFP/East News
Jika pada masa Uni Soviet pers resmi negara menulis tentang Arafat dan perjuangannya dengan antusias, maka setelah runtuhnya Uni Soviet, pendapat mengenai “orang nomor satu Palestina” tersebut menjadi beragam. Muncul kelompok anti-Arafat yang mengecapnya sebagai seorang teroris. Pada waktu yang sama, para wartawan lain, salah satunya pengamat media berita Rossiyskaya Gazeta Aleksander Sabov, menulis tentang pentingnya peran Abu Ammar dalam perubahan sikap PLO terhadap Israel. Sabov berpendapat, justru Arafat dan para simpatisannya yang meyakinkan pimpinan PLO akan pentingnya perundingan. Kesepakatan di Oslo yang ditandatangani oleh Arafat, memang tak menghasilkan perdamaian, namun fakta bahwa seorang pejuang perlawanan terhadap zionisme telah berjabat tangan dengan kepala pemerintahan Israel memiliki arti yang besar.

Kegagalan Camp David

Pertemuan di Camp David pada 2000 lalu bisa menjadi puncak usaha perdamaian Israel dan Palestina. Namun sayangnya hal itu tidak terjadi, dan banyak yang menyalahkan kegagalan pertemuan Camp David itu kepada Arafat.

Setelah Camp David, Abu Ammar mendapat reputasi sebagai politisi yang tidak bisa diajak kompromi. Setelah kematiannya, banyak penerbit di Rusia yang menulis bahwa masuknya para pemimpin yang lebih moderat (seperti Mahmoud Abbas) “dapat menyelesaikan salah satu konflik terlama di dunia ini dari jalan buntu”. Namun, hal tersebut tidak terjadi. Pemerintah Palestina tidak terbentuk, konflik internal Palestina antara FATAH dan HAMAS terus menguat, sedangkan konflik dengan Israel yang menyebabkan kematian warga sipil terus terjadi dengan frekuensi yang semakin menakutkan.

Jadi, tidak semua masalah terletak pada Yasser Arafat, meski sikap Arafat sendiri benar-benar kontradiktif. Wartawan internasional Farid Seyful Mulyukov yang mengenal pemimpin Palestina tersebut secara pribadi mengatakan, “Arafat adalah figur politik yang rumit. Ia tak bisa digambarkan dengan satu warna saja, hitam atau putih. Dalam gerak politiknya, tergambar jelas tragedi yang dialami oleh rakyat Palestina selama lebih dari setengah abad”.
Motivator - Indonesia - Asia

Motivator- Indonesia tentang tokoh yang menginspirasi

Motivator- Indonesia tentang tokoh yang menginspirasi


soekarno sang orator dan proklamator Indonesia yang tetap dikenang oleh seluruh rakyat Indonesia. soekarno seorang arsistek Indonesia melegenda dengan karya nya yang fenomenal. Soekarno adalah seorang ayah yang hebat yang menjadi inspirasi rakyat Indonesia. 

“Pemimpin yang baik dan mengerti arah perubahan, akan memimpin dengan contoh. Ia berada di depan, berkorban demi kebaikan. Ia mengajak yang lain berkorban, tanpa harus merasa susah.” –Rhenald Kasali–

Motivator-Indonesia-Terkenal,-Motivator-Indonesia-Motivator-Indonesia-Asia
Motivator Indonesia

Suatu pagi tiba-tiba masuk sebuah SMS dari seorang sahabat. Ia mengajukan pertanyaan, ”Mengapa para motivator, trainer, dan konsultan, tidak menjadi pemimpin besar dunia yang membuat perubahan besar untuk kesejahteraan umat manusia, mengukir sejarah? Mereka asyik saja memotivasi orang dan bicara banyak tentang leadership, tanpa menjadi pelaku utama”. Dug! Karena profesi saya trainer dan konsultan, dan dalam banyak kesempatan diminta menjadi motivator, pertanyaan tersebut lumayan menohok saya, namun di sisi lain juga memaksa saya berpikir untuk menemukan jawabannya.



Motivator, trainer, dan konsultan, sebagaimana juga dokter, pengacara, presiden, gubernur, ketua parpol, dan anggota legislatif, adalah profesi. Sementara pemimpin, leader, bukanlah profesi, melainkan peran dan sekaligus kualitas personal seseorang. Implikasinya, seorang presiden, gubernur, maupun ketua parpol belum tentu pemimpin. Sebaliknya, seorang konsultan, dokter, atau pengacara belum tentu bukan pemimpin. Walaupun memang ada profesi tertentu yang sebenarnya menuntut kapasitas kepemimpinan – kemampuan menjalankan peran sebagai pemimpin dan kualitas personal sebagai pemimpin – yang relatif lebih tinggi dibandingkan profesi lainnya.

Mari kita lihat leader sebagai peran. Sebuah peran ditunjukkan oleh sekumpulan perilaku yang memiliki pola tertentu. Jangan dilupakan formula dasar bahwa perilaku adalah fungsi – refleksi, akibat – dari pola pikir. Ingat kembali hubungan: how you think is how you act, is who you are. Dalam konteks ini seseorang disebut leader karena ia berperilaku leader, yang merupakan dampak dari pola pikir leader pula.



Bagaimana seorang leader berpikir? Leader berpikir bagaimana menghadapi, dan bahkan memenangkan perubahan. Bagaimana organisasinya atau masyarakatnya dapat meniti gelombang turbulensi, dan bukan sekedar selamat, namun juga mampu melompat ke jenjang yang lebih tinggi. Leader menyadari bahwa agar tak tergulung oleh perubahan ia harus punya visi yang jelas, yang kemudian di-buy in oleh para pengikutnya, sehingga kemudian menjadi shared-vision, visi bersama. Visi yang jelas itu membuat leader tahu pasti apa yang harus dilakukan, dan mengapa hal tersebut harus dilakukan, walaupun sangat mungkin ia membutuhkan bantuan orang lain untuk mengelola kompleksitas yang timbul sebagai dampak gelombang turbulensi dengan menyusun rencana bagaimana mobilisasi sumberdaya harus dilakukan dan anggaran keuangan yang menjadi konsekuensinya.



Di sinilah titik beda yang membuat pemimpin menjadi begitu unik. Leader berorientasi ke masa depan (one day) di suatu tempat yang sama sekali berbeda (be somewhere), bukan sekedar re-inventing the wheel, berkubang dengan problematika klasik yang dari itu ke itu juga. Ia sangat berani bermimpi menembus batas realitas, karena ia menghayati bahwa menciptakan masa depan – learning from the future – adalah tugasnya. Bagi pemimpin sejati, sejarah dan kekinian adalah guru dan pemberi peringatan agar tak mengulangi kebodohan yang pernah terlanjur dibuat, terperosok ke dalam lubang yang sama, namun sama sekali bukan koridor pembatas, apalagi belenggu pemasung kemerdekaan berpikir dan bermimpi.

Bermimpi adalah kompetensi yang mutlak dimiliki seorang leader. Bukan sekedar bermimpi, namun melakukan visualisasi dalam pikiran sedemikian rupa sehingga mencapai titik disosiasi. Disosiasi adalah sebuah kondisi di mana kita seolah-olah melihat rekaman video tentang mimpi kita – lengkap dengan gambar, suara, dan sensasi rasa (visual, auditory, kinesthetic) – di mana kita melihat diri kita sendiri dalam film itu sebagai aktor utamanya. Disosiasilah yang membuat otak dan pikiran kita “tertipu”, merekam imajinasi itu, mimpi kita, sebagai realita, sehingga menjadi referensi yang sangat kuat, dan pada gilirannya mampu menciptakan sense of certainty, rasa pasti, yang membangun keyakinan kita, belief, terhadap visi itu. Dan jangan lupa, sense of certainty, belief, merupakan perintah mutlak, unquestioned command, terhadap sistem saraf dan proses-proses biokimia dalam tubuh kita, yang pada gilirannya akan membangunkan seluruh potensi tak terbatas yang sebelumnya lelap tertidur.



Ada cerita kecil tentang ini. Konon, dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan, sepuluh ekor anak kodok menggagas lomba memanjat menara. Karena penasaran khalayak ramai berkerumun menyaksikan lomba yang tak lazim itu. Mereka bertepuk dan bersorak-sorai, namun sejatinya bukan memotivasi, bahkan kebalikannya, mengejek dan menafikkan kemungkinan kesepuluh anak kodok itu akan berhasil. Benar juga apa kata penonton, satu demi satu anak-anak kodok itu tergelincir jatuh. Teriakan penonton semakin brutal, dan kian banyak pula peserta lomba yang terpeleset dan gagal. Namun tunggu dulu. Ada satu anak kodok yang bergeming. Sama sekali tak terpengaruh! Ia terus merayap menunju puncak menara. Perlahan tapi pasti. Dan akhirnya … dia berhasil! Maka penontonpun heran. Mereka mencoba mencari tahu mengapa anak kodok yang satu ini sukses mencapai puncak. Masya Allah, ternyata dia … tuli!

Kesimpulannya, kalau mau berhasil jadilah pemimpin yang ”tuli”. Tuli terhadap seruan negatif para provokator! Sekali anda punya niat baik, punya mimpi besar untuk mengubah diri dan dunia di sekitar anda, fokuskan pandangan ke depan, mantapkan hati, busungkan dada, bermunajat mohon pertolongan dan penjagaan Allah SWT, lalu … melangkahlah!

”…Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepadaNya” (QS. Ali ’Imran/3:159).

Godaan paling klasik dari para provokator itu adalah cercaan bahwa impian kita tidak realistik. Impian memang mestilah tak realistik saat ini, di sini, bagi orang-orang yang tak mempercayainya. Bahkan, sebenarnya dalam hidup kita tak pernah sunguh-sungguh mengalami apa yang disebut ”realita”, karena yang kita alami adalah persepsi kita tentang realita. Jika tidak hati-hati, yang kita sebut realita akan lebih banyak menjadi jeruji besi pemasung cita-cita. Dan lebih lanjut, pada titik inilah seorang pemimpin sejati menjadi begitu berbeda: keyakinannya terhadap sebuah impian yang hebat, sense of certainty-nya, membuatnya mampu mencapai apa yang dianggap tidak realistik oleh orang lain. Dalam sebuah pertempuran, seorang sahabat Nabi SAW dengan semangat menggebu memacu kuda tunggangannya teramat cepat, sampai-sampai sahabat yang lain bertanya apa yang mendorongnya berbuat demikian. Sahabat itu menjawab, ”Wahai sahabatku, aku mencium bau surga di hadapanku.” Subhanallah! Surga sudah menjadi realita dalam indera gustatory (penciuman) sahabat tersebut, menjadi unquestioned command, ledakan energi luar biasa yang memacu dirinya menggempur musuh untuk mencapai tujuannya: surga!



Dan dalam konteks bangsa kita, ketika ”realita” menunjukkan bahwa prestasi olahragawan kita terus meluncur di bawah titik nol, bahkan di ajang semungil SEA Games, sementara prestasi korupsi kita kian menjulang, human development index kita semakin babak belur, dan beragam bencana kian seru menggempur, pemimpin yang punya kompetensi to learn from the future, atau meminjam istilah Rhenald Kasali, mampu me-re-code dirinya, merupakan necessary condition, prasyarat yang pantang ditawar untuk bangkit. Dia adalah seorang pemimpin dengan visi besar, ”terbentuknya Indonesia baru yang adil, sejahtera, dan bermartabat, serta karunia dari Allah Pencipta alam semesta”.



Motivator- Indonesia-Terkenal

Motivator Indonesia Terkenal Tentang Ayah

Ayah lelaki kuat, tangguh dan hebat yang menginspirasi aku. Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bermain atau berdongeng. Tapi tahukah kamu, bahwa setiap Ayah pulang kerja dan dengan wajah lelah, Ayah selalu menanyakan pada Ibu tentang keadaanmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Motivator-Indonesia-Terkenal-Motivator-Indonesia-Motivator-Indonesia-Asia,
Motivator Indonesia
Pada saat engkau masih seorang anak perempuan kecil, Ayah mengajarimu naik sepeda. Setelah Ayah mengganggapmu bisa, Ayah akan melepaskan roda bantu di sepedamu.
Kemudian Ibu bilang, “Jangan dulu Ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya”. Ibu takut putri manisnya terjatuh lalu terluka. Tapi sadarkah kamu, bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya pasti bisa.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Ibu menatapmu iba. Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas, “kita beli nanti, tidak sekarang”
Tahukah kamu, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa membelikan yang kamu inginkan.
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saat kamu sakit pilek, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :“Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”. Berbeda dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja, Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”. Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu? Karena bagi Ayah, kamu sangat luar biasa berharga.
Setelah itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu. Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Ibu.
Tahukah kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, bahwa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu. Tapi lagi-lagi, dia harus menjagamu.
Ketika kamu menjadi gadis dewasa. Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain. Ayah harus melepasmu.
Tahukah kamu bahwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu? Ayah hanya tersenyum sambil memberi sedikit nasehat, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. Padahal Ayah ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat.
Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik”.
Ayah melakukan itu semua agar kamu kuat.
Mungkin Ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu, tapi tahukah kamu, jika ternyata Ayah lah yang mengingatkan Ibu untuk menelponmu?
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah.
Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana. Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”
Sampai suatu saat, ada seorang Lelaki datang ke rumah dan meminta izin pada Ayah untuk mengambilmu darinya. Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin. Karena Ayah tahu bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya…. Saat Ayah melihatmu duduk di Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia…..
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi kebelakang dan menangis? Ayah menangis karena bahagia, sedih, bercampur haru.
kemudian Ayah berdoa. Dalam lirih doanya, Ayah berkata:
“Ya Alloh, Ya Tuhanku, Bahagiakanlah ia bersama suaminya…”
Semoga ilustrasi di atas memberi gambaran tentang kasih sayang ayah kita. Serta menambah semangat untuk berbakti kepada orang tua dan membalas kasih sayang Ayah kita.
Motivator Indonesia Terkenal Tentang Ayah

Motivator Indonesia Terbaik

Motivator Indonesia Terbaik

Ibu dia adalah seorang wanita yang hebat dan tangguh tidak menggenal lelah, letih, seorang wanita yang mulia, tanpa pamrih.

Motivator Indonesia Terbaik

Motivator Indonesia Asia,Motivator Indonesia,Motivator Indonesia Terbaik,

Motivator Indonesia Asia,Motivator Indonesia,Motivator Indonesia Terbaik, impian ku by; m. reza aditya Mimpi ku adalah menjadi seora...